Published Rabu, Mei 16, 2018 by Hannan Izzaturrofa

Bisa Disebut Proposal Nikah

Dear kamu di masa depan.

Hai pemuda masa depanku. Imam dunia akhiratku. Semoga kebaikan selalu tercurah untukmu sekarang ini dan selalu dalam lindunganNya karena hujan rinduku yang tak pernah habis untukmu. Semoga kamu tidak bosan, di fikirkan dalam angan-angan gadis kecil yang sedang belajar untuk berada di sisimu nanti, menghapus peluhmu dan melukis senyum di bibirmu itu.

Disini aku tidak ingin  berbicara meminta yang tidak-tidak. Aku hanya ingin sedikit bercerita. Mungkin bisa disebut proposal nikah hihihi. Sebenarnya rada aneh, bukan, bukan aku kebelet nikah seperti yang teman-temanku sering bilang, tapi rasanya membahas masa depan itu tidak pernah membosankan. Itu saja. Karena banyak hal yang ingin aku sampaikan padamu jika nanti kau sudah sah menjabat tangan Ayah di depan saksi. #eaaaaa. Sebenarnya aku bukanlah orang dengan tipe yang suka menceritakan kehidupanku kepada semua orang. Tapi sepertinya aku perlu menceritakannya padamu, wahai sajadahku. Jika kamu adalah seseorang yang sudah menemukan blog ini mungkin aku tak perlu mengatakannya lagi, namun jika kamu adalah seseorang yang belum tau blog ini dan aku secara dekat, mungkin nanti aku akan menjadikannya hard copy dan kau harus membacanya sebelum mau berkata lebih serius lagi. Tenang, tidak akan lebih dari 10 lembar A4 kok. Ini serius loh^^
Wahai pemuda ciptaan Allah, maaf. Maaf jika nanti kau bertemu denganku mungkin aku tidak sesuai harapanmu. Maaf jika kau coba menelusuri profilku di sosial media dan kau menemukan hal-hal terdahulu yang tidak kau suka. Pahamilah aku manusia yang baru saja hijrah. Dan pastinya aku memiliki masa lalu. Tapi aku berharap itu bukan jadi masalah bagimu. Mungkin aku pernah kenal beberapa orang sebelum kamu, namun percayalah bahwa hatiku memang sudah aku kunci untukmu. Mereka tak lebih hanyalah sebagai teman dan pemberi pelajaran serta moral hidup. Dari mereka lah aku belajar mencintai atau mungkin dilupakan. Namun tak perlu kau khawatirkan, aku sudah pergi ke rumah sakit hanya untuk men-steril-kan hatiku, untukmu. 
Kita adalah semu yang dibina waktu, begitu sibuk mencari titik temu padahal pertemuan tidak melulu berawal pencarian. - Gilar N.K 
Jika nanti kita bertemu, baik sengaja atau tidak, eh tapi pasti itu disengaja oleh Allah hehe. Dia kan ingin melihat kita bahagia hehe. Tolong jadilah dirimu sendiri. Karena aku tidak ingin mengenal orang lain, aku hanya ingin mengenalmu dan sebaliknya. Maka kita akan jadi pasangan yang saling mengisi, karena masing-masing dari kita sejatinya adalah kekosongan.

Persiapkan bacaan Alquranmu ya, imanmu, shalatmu, untuk aku. Karena bisa saja nanti aku memintamu membaca ayat-ayat cinta Allah yang paling kamu favoritkan di depan kedua orang tuaku. Aku ingin memberitahu mereka bahwa kamu bisa mengimamiku nanti, menggantikan Ayah bertanggung jawab atas kebaikan dan keburukan dunia akhiratku. Bukankah itu berat? Ayahku pun juga pasti tidak akan sembarangan memberikan pekerjaan sesulit itu bukan? Apalagi aku bandel. He he he

Jika nanti kita berada di hari bahagia itu, bolehkah aku memintamu untuk memimpinku sujud syukur bersama? Aku hanya ingin bersyukur terhadap Allah karena Ia telah mempertemukan kita, benar-benar ingin berucap "Fabiayyiaalaa irabbikumaa tukadzdzibaan". Dan setelah itu aku ingin melalui malam-malam dengan berdiskusi atas hal apa yang kamu suka dan tidak suka, begitupun sebaliknya. Kan aku tidak tahu kamu lebih suka teh atau kopi di pagi hari, kamu lebih suka telur dadar atau telur mata sapi.
Tak usah ragu untuk tertawa terbahak-bahak, atau kau harus bermuka masam apabila aku menyebalkan, toh manusia. Buatlah semuanya senyaman mungkin, karena aku ingin berlama-lama denganmu, bahkan seumur hidup! Tidak percaya? Kita buktikan saja. Nanti, jika aku salah atau menyebalkan tegur saja, tapi jangan di depan orang banyak ya, aku tidak suka cara menegur tetapi mematikan hehe. Kau bisa menegurku dengan berbisik dan kemudian mencubit hehe, eh tidak, tidak boleh, kita harus bisa menempatkan diri ketika kita bercanda dan serius. Apabila memang kita berada dalam keseriusan ya ajaklah aku berdiskusi tentang sikap burukku yang seharusnya aku ubah, Insya Allah aku akan menurutimu. Kan aku mau ada di sampingmu sampai ke surga. Namun, sebaliknya juga ya. Aku tak mau kau masih memelihara sifat buruk yang aku tak suka. Jika aku mengecewakanmu, jangan pernah tinggalkan aku, karenanya sejatinya Allah menciptakan kita bukan untuk saling meninggalkan. Bukanlah lebih enak kalau kita saling berdiskusi berdua dan menyelesaikan masalah-masalah kecil kita lebih dini. Supaya tidak ada batu kecil yang aku takutkan akan saling menumpuk di hati masing-masing dan hatimu akan tertumpuk oleh itu, bukan oleh cinta dan pengabdianku. 

Sayang, aku tipe manusia yang gemar bercanda, maka kamu harus bisa juga, biar kehidupan kita rame. Tapi maaf ya kalo misalnya aku tidak sedang mood diajak bercanda, mungkin aku sedang pms, tanya saja, karena aku percaya hanya kamu yang bisa membalikkan moodku. Kan kamu moodbooster.
Oia aku juga suka kejutan-kejutan kecil, sebenarnya aku tak begitu menyukai perhiasan, barang mahal, cukup kamu ada dan berusaha ada di setiap waktuku menua. Mungkin kejutan seperti eskrim ketika kau melihat bibirku sedikit manyun bisa membuat hatiku gembira. Atau kau bisa sekedar memberiku hadiah lucu yang kau coba beli dengan usahamu sendiri. Atau mungkin kau bisa berguru pada Dilan, yang bisa memberikan kado ulang tahun Milea selembar buku TTS yang sudah diisinya dengan quote 
SELAMAT ULANG TAHUN,

MILEA.
INI HADIAH UNTUKMU, CUMA
TTS.
TAPI SUDAH KUISI SEMUA.
AKU SAYANG KAMU
AKU TIDAK MAU KAMU PUSING
KARENA HARUS MENGISINYA.
DILAN !
 

Mungkin kado kecil seperti ini semakin akan menguatkan hati ini untuk terus menjagamu. Hehe maaf, aku memang tergila-gila dengan sosok pria seperti Dilan, kamu jangan cemburu ya, soalnya aku jatuh cinta sama Dilan duluan dibanding kamu. Tapi tenang, aku tidak memintamu untuk menjadi Dilan kok, aku jauh lebih menginginkan kamu hehe. Bagaimana tidak? Kamu kan seseorang yang sudah dirancang khusus untuk menjadi partner hidupku, diciptakan oleh pencipta yang sama dan ah...memang sudah dirancang untuk bersama hihi.

Jika nanti aku atau kamu ulangtahun, biarkan kita pergi untuk merayakannya ya, aku ingin selalu ada di setiap momen hidupmu. Selalu.. Tidak harus dengan kue, minum teh berdua sembari selfie juga sudah membuatku gembira. Hari spesialmu itu, bersamaku.
Sayang, apabila nanti aku sedang sedih, aku boleh pinjam pundakmu tidak? Hehe, kan Allah sudah menciptakan pundakmu untuk aku menangis dan terlelap. Karena disitulah ketenangan itu ada. Jadi bila ku marah biarkan aku bersandar, jangan kau pergi untuk menghindar.

Oya, kalau nanti aku sedang tidak begitu mood kamu harus sabar ya, karena jika kamu kehilangan sabar, maka aku akan kehilanganmu. Sebenarnya aku menyukai pria yang penyabar dan tidak cerewet. Aku menyukai pria yang cool, yang bisa membawa dirinya. Karena aku orangnya sudah cukup cerewet makanya aku membutuhkan orang yang lebih pendiam he he he.

Aku lebih menyukai laki-laki yang bisa membaca pikiran. Lah? Bukan...bukan seperti Dedy Corbuzier atau tokoh illutionist di tivi-tivi. Aku ingin kamu bisa membaca keadaan, memang tidak harus bisa, namun aku percaya, lama kelamaan kamu akan mengerti bahwa perempuan tidak suka ditanya.


Sebenarnya aku bukan orang yang mudah marah, hanya saja sedikit mudah ngambek :p. Sekarang sedang berusaha mengurangi amarah, tapi kalo ngambek-ngambek dikit mah ngga papa ya biar kamu ada usahanya :)). Tidak perlu khawatir karena itu tidak begitu masalah, aku janji setiap kita akan tidur setiap hari kita akan terlibat dalam 5 menit pengakuan, setiap malam sebelum menjelang tidur kita akan saling memaafkan satu sama lain dan cerita apabila ada hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Tenang jika nanti kita sudah bersama aku tidak akan takut untuk bercerita padamu, kan kamu adalah seseorang yang bertanggung jawab akan hidupku, aku juga tak mau berlama-lama menyimpan amarah terhadapmu meskipun hanya setitik. Mungkin cintaku jauh lebih banyak daripada amarahku, makanya aku sama sekali tidak mau kita berantem lebih dari satu hari ya. Hmm..Jangan lupa ingatkan, bahwa semuanya akan baik-baik saja.

 

Dan juga, ketika kamu marah, jangan terlalu marah padaku ya, sesungguhnya tak ada niat untuk melukaimu atau mengecewakanmu, semua hanya ujian semata. Jangan pernah membentakku, atau malah melayangkan tanganmu. Pernah aku membaca sesuatu bahwa ketika seorang istri salah, jangan salahkan dia, tapi peluk dan minta maaflah, karena suaminya belum bisa mendidik istrinya dengan baik. Jadi, kalo aku salah peluk aja terus bilang aku salah apa ya, beri tahu ke depannya aku harus seperti apa. Karena aku bukan malaikat yang dapat membaca semua yang kamu inginkan bukan? Jangan diamkan aku, kan aku bukan cenayang, jika ada salah satu kesalahan berarti itu kesalahan bersama, karena kita ini satu, aku pakaian bagimu, kamu pakaian bagiku, kita harus saling menutupi keburukan satu sama lain, bukan? Maaf jika aku sering membuatmu merasa bersalah padahal sebenarnya aku yang salah. Ya begitulah perempuan, aku pun sebenernya belum mengerti :(

Bagaimanapun profesimu nanti, aku harap itu semua halal supaya keluarga kita juga berkah. Jangan lupa untuk infak ya dan membangun tabungan kita. Semakin hari semakin mahal segala biaya apalagi pendidikan. Mungkin sejak aku mengandung aku akan membuat sebuah akun bank untuk menyimpan dana pendidikan anak kita. Sepele mungkin setiap hari hanya sebesar 20ribu untuk biaya pendidikan, tapi aku akan memulainya ketika aku mengandung anak kita. Atau nanti kita bisa asuransikan pendidikannya. Supaya tidak ada kata "mamapapaku nggak ada uang buat lanjut kuliah" kan sedih :( kaya ibunya ini huhu. Aku harap kamu tidak keberatan. Karena aku ingin memberikan pendidikan yang terbaik untuknya. Dan aku tak mau pendidikannya terhambat hanya karena masalah finansial semata, aku tak mau anak kita sedih.

Entah apa nanti profesimu, engineer kah, pengusaha kah, PNS kah, aku belum tau, tapi yang aku tau aku ini ibu rumah tangga, pekerjaan sampinganku mungkin pegawai BUMN untuk sementara waktu, dan akan merambah dunia bisnis seperti orang tua hehe. Kuharap kamu mengizinkan aku bekerja ya, tapi bila kamu sudah bisa memenuhi semua kebutuhan keluarga aku tak apa jika kau minta untuk bekerja di rumah saja. Tapi mungkin niatku untuk membuka bisnis akan selalu ada :D he he he. Entahlah, aku benar-benar ingin memiliki bisnis........nanti ku ceritakan ketika kita berdua saja ya :p

Masalah pendidikan, aku ingin kau yang pertama kali mengajarkannya soal Allah Ta'ala. Aku ingin kau yang mengajarkannya shalat. Nanti aku yang mengajarinya membaca Alquran. Kita akan sama-sama menanamkan dalam jiwanya bahwa Alquran bukan hanya pajangan. Aku khawatir beberapa tahun ke depan manusia membuat Alquran semakin berdebu. Meski aku bukan hafidzah, tapi aku ingin anak-anak kita menjadi generasi yang mencintai Alquran, yang selalu membacanya setiap hari, saling berinteraksi. Syukur-syukur kalau nanti anak kita mau belajar di pondok pesantren, tapi aku tak mau terlalu lama, aku ingin bersamanya juga dirumah he he he.

Sayang, nanti kalo tiba-tiba aku minta temenin nonton berdua kamu mau kan? Aku mau kita selalu muda, nanti kalau ada film keluarga kita ajak sekalian anak-anak kita ya, sesekali makan malam bersama diluar tak apa kan? Ku kira, kita juga berhak bahagia. Uang jerih payahmu juga boleh kita pakai untuk bersenang-senang kan? Di umurku sekarang aku kadang iri melihat kakek-nenek yang masih asik membawa popcorn nonton berdua. Kakeknya menggenggam jemari si nenek seperti mereka sedang dimabuk asmara. You know, love is getting old together..
Kalau aku sakit, kamu harus sabar ngadepin aku yah, begitupula itu yang aku harapkan dariku, jangan pernah saling meninggalkan satu sama lain, karena sejatinya itu hanyalah ujian. Semoga kita akan selalu ada dalam sakit maupun sehat, dalam susah maupun senang. Kan kamu tau, kamu juga obat bagiku.
 
Oia, jangan pernah bilang "cewek mah enak dirumah doang" yah ketika kamu marah, semarah apapun itu, mending kalo marah kamu diem aja deh atau berenang (kalo kamu suka) atau bisa diam menenangkan fikiranmu, ambil wudhu dan shalat, kemudian minta ampun sama Allah. Setelah kamu tenang kita baru berbicara sama-sama ya, tapi jangan dengan kata-kata yang menyakitkan ya, seperti tadi. Kamu tidak akan tau kan capeknya ngurusin rumah? :(

Aku belum begitu pandai masak sekarang, tapi sedang belajar kok. Aku kan juga ingin kamu nanti betah dirumah, kalo weekend malah kita belanja bareng terus masak sama-sama ya. Kalo nanti rasanya agak sedikit nggak enak kamu jangan marah ya, makan aja kan aku sudah berusaha :( he he he. Tapi kalo nggak enak bilang aja, lain kali blablabla. Abis itu kita makan diluar ya, untuk menetralisir lidah kamu wkwkwk. Aku ingin setiap pagi kamu bisa sarapan sebelum kerja sama-sama. Kamu tau bukan kalau kamu adalah ladang surgaku. Aku ingin menyabarimu, dan kamu menyabariku.



Sebenarnya masih banyaaaaak sekali yang ingin aku bilang, bagaimana nanti kita olahraga, bersihin rumah, bikin taman, belanja ke supermarket, dan lain sebagainya. Kita lihat saja nanti, ini hanya bocoran sedikit, full versionnya nanti kita bicarakan berdua.
BERDUA.
Jika ada yang tidak kamu setujui tak apa, nanti kita bisa diskusi dan kamu berhak merevisinya. (Duh bahasa anak yang lagi ngegarap PA nih :p)



I LOVE YOU. :)
Tunggu ya pertama kali aku bilang itu ke kamu, hihi. Tentu saja pas sudah diizinkan Allah, sekarang...aku ingin takdir Allah berjalan dulu. Aku tau kita pasti bertemu. Sudah tidak sabar ya? he he he. sama. ha ha ha. Tenang, aku menunggu hari itu. Selama itu tetap jadi laki-laki yang baik ya! Laki-laki yang baik untuk perempuan yang baik, dan sebaliknya, kamu tahu itu kan?

AAAAAAAAAAAAKKK, rasanya jemari ini tidak mau berhenti menari di atas keyboard, tetapi durasi. wkwkwk. Nanti nggak ada yang mau baca kalau kepanjangan. Sekian dulu, BYE. Jangan kangen!




Dari perempuan yang mengenakan gaun putih, di gambar.
***
Tulisan ini juga saya ambil dari linimasa milik Mba Elis. Duh, sepertinya saya sedang jatuh cinta dengan tulisan-tulisannya. Membacanya seperti sedang membaca cerita milik sendiri, meskipun terkadang dipermalukan karena inti tulisannya yang cukup menohok bagi saya. Sebenarnya saya ingin membuat proposal nikah versi saya sendiri, tapi entah mengapa saya sangat menyukai tulisan ini; sehingga akhirnya saya pun memutuskan untuk menuliskannya kembali.

Mungkin lain kali saya akan menulis proposal nikah versi saya sendiri.