Sekiranya
sekitar seminggu ini, ketika aku sedang sibuk-sibuknya dengan jadwal kuliah dan
kegiatan lain, tanpa aku sadari aku mulai mempelajari sesuatu. Ya, sesuatu yang
belum tentu orang lain dapat memahami dan menerimanya. Sesuatu yang mungkin,
semua orang tidak akan ingin mengalaminya. Sesuatu yang mungkin tampak begitu
menyakitkan, namun Insya Allah dapat membuat orang yang merasakannya menjadi
lebih kuat.
Kalian
tahu? Seminggu ini aku baru mempelajari tentang penyakit lupus. Ya, sebuah
penyakit autoimun, atau penyakit
dimana sistem imunitas atau kekebalan tubuh seseorang itu menyerang tubuhnya
sendiri. Antibodi yang seharusnya melindungi tubuh dari bakteri, virus, atau
yang lainnya justru menjadi error
atau salah respon. Dan yang aku tahu, menurut seorang professor, penyebab dan obat dari penyakit ini belum diketahui dan
masih dalam tahap penelitian. Sebenarnya autoimun
sendiri bukan cuma lupus. Ada yang rematoid
artritis (yang menyerang tulang dan sendi), scleroderma, diabetes tipe 1, syndrome
sjorgen, anti pospolipid syndrome
(darah cendurung mengental), ITP
(menyerang trombosit), dan lain sebagainya.
Odapus
(orang yang menderita lupus) biasanya benar-benar tidak bisa terkena paparan
sinar matahari secara langsung dan terlalu lama, menderita kelelahan fisik,
stress, berada di lingkungan yang salah, dan kedinginan. Kalau saja mereka
mengalami salah satu dari itu, maka lupus itu pun langsung menyerang tulang dan
sendi, sehingga rasanya linu sekali. Tidak hanya itu, lupus ini pun dapat
menyerang jantung (aritmia), saraf (neuropati), dan hemiparese (lebih dominan tubuh bagian kanan). Ada pula beberapa
yang timbul lebam-lebam di badan, pingsan (seperti koma), dan kejang-kejang.
Kejang-kejang itu sendiri pun ada beberapa jenisnya, seperti tiba-tiba saja
bengong atau blank, kejat-kejat (ini
yang biasanya kita tahu), gemeretak giginya, dan ada juga yang seperti
kesurupan.
Setiap
odapus pun memiliki gejala yang berbeda-beda sehingga membutuhkan penanganan
yang berbeda pula. Selain itu, hormon pun dapat menjadi pemicu kambuhnya
penyakit lupus ini. Jadi, saat odapus mengalami masa-masa haid, maka lupus ini
pun bisa bangkit kembali. Odapus menjadi moody-an,
mudah sedih, mudah marah, atau tiba-tiba senang. Sel-sel yang muncul saat
sedih, marah, atau terlalu exciting pun
dapat menjadi salah satu pemicu kambuhnya si lupus ini. Odapus sendiri pun
tidak mengerti mengapa tiba-tiba mereka mengalami hal-hal tersebut.
Ya,
genetika seorang odapus sedang diteliti, namun memang tidak semudah kita
mencari tahu tentang penyakit jantung maupun diabetes yang lebih mudah
ditelusuri. Lalu, kalau kanker kan yang menyerang sel-sel itu sendiri ya, sehingga dibutuhkannya peningkatan dari
imunitas. Nah, kalau lupus ini justru imunitasnya harus ditekan, dan gejalanya
pun menyerupai penyakit lain, jadi benar-benar tidak mudah untuk mendeteksinya.
Sedihnya itu, lupus bisa membuat odapus menjadi benar-benar down. Ada yang sampai mengalami
kebutaan, lumpuh, menyerang jantung, ginjal, kulit, sendi, tulang, dan
paru-paru. Bahkan, ada odapus yang bisa jatuh pada titik nol dimana odapus
merasa benar-benar kesakitan dan don’t
know how to do.
Kebanyakan
orang belum benar-benar mengetahui apa itu lupus ya, sehingga terkadang si
odapus dikira manja karena tidak boleh panas-panasan, atau malas karena harus bedrest (saat tulang dan sendi terasa
nyeri dan nggak bisa banyak gerak). Kadang juga tuh, sampai dipandang sebelah
mata karena mau nggak mau harus tidak masuk sekolah/kuliah/kerja karena
lupusnya sedang kambuh, meskipun beberapa menit sebelumnya masih terlihat
baik-baik saja.
Ya,
orang-orang di sekitar odapus ini benar-benar harus peka dan tidak langsung nge-judge ya, biar si odapus ini nggak jadi
makin stress. At least, mereka mau
mengerti tentang kondisi si odapus ini. Coba aja bayangin, waktu lagi ulangan
atau ngerjain tugas dan tiba-tiba lupusnya kambuh, contohnya tiba-tiba nggak
bisa nulis gitu, apa yang harus odapus lakuin coba? Dipaksain pun nggak akan
bisa, karena benar-benar tangan kanan itu tiba-tiba lumpuh. Berarti, peran
orang-orang di sekitar itu benar-benar penting kan untuk menyemangati si odapus
ini saat lupus menyerang tubuhnya?
Inti
dari postingan ini sih, aku cuma mau membagi informasi mengenai penyakit lupus
ke pembaca sekalian. Ya, setidaknya kalian tahu apa itu lupus dan bagaimana
ciri-cirinya, meskipun sebenarnya gejala-gejala yang ditimbulkan oleh penyakit
lupus ini terkadang benar-benar mirip dengan penyakit-penyakit lainnya. Dan
setidaknya pun kalian bisa menghargai orang-orang yang tiba-tiba kita anggap
manja karena tidak mau panas-panasan atau tidak mau bergerak. Meskipun aku
tidak berharap itu merupakan gejala dari penyakit lupus, tapi setidaknya kita
mau mengerti bahwa mereka memiliki alasan tersendiri mengapa mereka seperti
itu.
Dan
terakhir, asal kalian tahu, informasi ini aku dapatkan bukan hasil dari googling dari internet. Alhamdulillah, orang-orang yang
memberitahu aku pengetahuan ini benar-benar sangat membantu dan pengertian ya. Mereka tidak patah semangat, sehingga odapus pun seharusnya tidak mudah menyerah dengan keadaan yang dialaminya. Benar begitu, bukan?
Read More